Jumat, 12 September 2014

Ada Apa Dengan Kita???

masih belum aku mengerti, ada apa sebenarnya dengan kita?
bersama tapi sepi..
berdua tapi sendiri..
apakah berhenti dan pergi memang jalan yang terbaik?
tak adakah pilihan lain?misal kembali dan memperbaiki?

menata ulang pondasi dan semua tujuan?
kita kosong
saling menatap pun tak ada.
kemana semua yang dulu kamu janjikan?
kemana semua yang dulu kamu ingin tunjukkan?

aku hanya tak ingin ada korban yang tak tahu kenapa.
bukan salahnya
bukan salah mereka

mungkin kalau dulu aku yang memutuskan pergi tak akan sesakit ini.
kenapa harus ada air mata itu dulu untuk menahanku?
kenapa harus ada ancaman itu ketika cinta ini membuatku sakit.

kenapa sekarang?

#masih belum mengerti

Kamis, 04 September 2014

catatan hati seorang isteri

ini bukan kisah hana dalam sinetron yang berjudul sama,

ini tentang saya, yang kebetulan mempunyai lakon yang sama dengan alur ceritanya..

ketika badai-badai kecil yang menerpa perahu ringkih kita. entah itu kamu atau aku yang mencoba untuk menambalnya. tujuan kita sama : berusaha mencapai pulau bahagia di depan sana.

pulau itu masih jauh nun disana tapi kamu memutuskan untuk menyerah atau hanya sekedar tergoda?
entahlah..

sedangkan kami, aku dan malaikat-malaikat kecil ini terombang-ambing menunggu apakah perahu ini akan terus didayung dengan luka yang menganga atau kembali ke dermaga menunggu nakhoda selajutnya yang mau mengarahkannya.

tidak kah kau lihat semua pengorbanan kami mendukungmu mengarungi lautan hidup yang ganas ini?
tidakkah kau merasa kan kami menyayangimu sedemikian rupa?
rupanya yang kau lihat hanya masa lalu yang kau sendiri pernah menafikkkannya, dan kau juga yang meyakinkan kami bahwa kau mampu membawa kami melihat masa depan saja tanpa menoleh lagi ke masa itu?

tapi kini,

mengapa itu menjadi alasan kamu meninggalkan kami?
kami tak pernah meminta mu menjemput.
kami tak pernah menuntutmu menjadi kapten.
kamu sendiri yang bersedia.

tapi aaahhhh...

 jalanmu sekarang bukan jalan kami.
bukan kami yang memutuskan mundur menjadi pendukungmu.
bukan kami.

terima kasih untuk semuanya.
semoga awak kapalmu yang baru bisa lebih memahami dengan putaran kemudi yang kamu kendalikan.
sekarang biarkan kami.
biarkan.
selamat tinggal.

Selasa, 02 September 2014

tentang kamu dan senja

semua berawal dari satu senja..
satu senja ketika kereta yang membawamu dari jakarta ke kotaku waktu itu, Yogyakarta.
satu senja yang menjadi bukti bahwa kamu memang sudah tidak bisa menahan rindumu untukku sehingga kamu rela membayar keberangkatanmu dengan ancaman dari keluarga dan teman-temanmu yang merasa kecewa karena tidak bisa merayakan liburan hari raya itu denganmu.

satu senja yang menggambarkan kepanikanku yang harus menjelaskan kepada pacar kedua ku bahwa "teman" ku akan datang dari Jakarta.
satu senja yang membuktikan bahwa aku memang tidak pantas untuk mendapatkan cinta yang begitu tulus darimu.

senja pertama aku bisa menjemputmu dengan mengumbar senyuman.
dan memberimu semua pelukan dan ciuman sayang.

senja kedua entah kenapa kamu mulai curiga karena aku tidak bisa lepas dari hp yang selalu berdering entah sms atau telepon.

senja ketiga semuanya terbuka, tak ada amarah di wajah tampanmu, tapi lebih dari itu, aku lihat luka.
luka yang hanya kamu sendiri yang bisa merasakan.
hanya ucapan selamat tinggal dan jabatan tangan yang kamu berikan sebagai tanda kamu menyerah dan bukan merasa menjadi pilihan..

kini, disenja yang ke-3285 penyeselan ini kembali hadir, hidupku harus terus berjalan tanpa bisa kembali ke masa itu untuk melakukan perubahan jalan.





#cinta pertama